Seperti yang kita tahu, Gordi memiliki program
berlanggan kopi yang dikirim setiap bulannya. Ekosistem bisnis ini masih
dinikmati para pecinta kopi di Indonesia. Keunikan yang ditawarkan Gordi
membuat para pelanggan tetap berlangganan kopi dengan Gordi.
Secara pribadi saya berlangganan kopi dengan
Gordi di bulan Oktober 2019 tepat 3 bulan setelah tulisan ini dirilis.
## Kesan
Pertama Dibulan Pertama
Gordi mengubah persepsi saya tentang pengiriman
paket yang baik, biasanya setiap saya melakukan pembelian kopi secara online
selalu menerima paket terbungkus plastik yang dilakban keseluruhan dan
didalamnya kopi itu terbungkus dus bekas dan semua itu sampah. Gordi melakukan
hal berbeda, Gordi mengirim paket kopi dengan menggunakan dus berwarna hitam
dan hanya dikunci menggunakan sedikit lakban. Desain dus nya juga terbilang
niat, tapi masih bisa dimanfaatkan (alias tidak semuanya sampah).
Setelah dus dibuka terdapat dua bungkus kopi 50
gram beserta kartu berisikan resep seduh dan cerita kopi tersebut. Saya mulai
berlangganan di Bulan Oktober 2019, untuk pengiriman dibulan Oktober Gordi
mengirimkan 1 bungkus kopi luar negeri dari Republik Rwanda, Afrika Tengah
dengan proses pasca panen washed dan 1 bungkus kopi dalam negeri dari Kota
Sungai Penuh, Jambi dengan proses pasca panen natural.
Hal yang sangat menjadi perhatian adalah kartu
untuk setiap bungkus kopi, didalam kartu tersebut berisikan keterangan umum
untuk kopi seperti tanggal sangrai, rumah sangrai, varietas tanaman kopi,
catatan rasa, ketinggian tanam, dan proses pasca panen, kemudian rekomendasi
resep dan cerita tentang kopi. Rekomendasi resep sangat membantu penyeduh kopi
rumahan seperti saya karena dapat mempermudah mendapatkan rasa dan menambah
catatan rasa.
Berdasarkan rekomendasi resep dari Gordi untuk
kopi dari rumah sangrai Smoking Barrels menggunakan alat seduh V60 dengan rasio
1:16 dan ukuran giling medium fine, adapun rasa raspberry akan anda dapatkan di
seruput kopi anda dengan aroma floral dari bunga lavender. Untuk kopi dari kota
sungai penuh Gordi merekomendasi menggunakan french press yang menghasilkan
rasa segar buah dan body dengan rasa coklat.
## Kesan
Kedua di Bulan Kedua
Berbeda dari bulan pertama, dibulan kedua ini
keterangan umum kopi di pindahkan di bagian depan kartu, bagian belakang hanya
terdapat rekomendasi resep dan cerita tentang kopi. Uniknya kopi yang dikirim ini memiliki proses
pasca panen yang sama yaitu natural, berbeda dibulan pertama washed dan
natural. Walaupun memiliki proses pasca panen yang sama tetap rasa yang
dihasilkan sangat berbeda.
Untuk kopi Luar Negeri berasal dari Ethiopia dari
rumah sangrai KLTR dan kopi dalam negeri berasal dari Gunung patuha, Ciwidey
(sunda aromanis) dari rumah sangrai Bloom Coffee. Rekomendasi resep Gordi
menggunakan metode seduh V60 untuk kedua kopi dengan perbedaan ratio. Adapun
untuk kopi dari Ethiopia dengan rasa dark berry dengan ratio 1:16 dan untuk sunda aromanis dengan rasa floral
dengan ratio 1:17. Untuk bulan kedua ini saya berlangganan untuk 200 gram (100
gram kopi luar negeri + 100 gram kopi dalam negeri) dengan alasan tidak cukup
untuk kebutuhan kopi dirumah.
## Kesan
Ketiga di Bulan Ketiga
Hal yang memiliki kesamaan setiap pengiriman
adalah dus, dus yang ikonik ini menjadi hal yang membosankan dan menjadi
tumpukan yang sama setiap bulannya. Walaupun kopi dan kartu memiliki perbedaan
tetapi dus tetaplah sama. Di bulan ketiga Gordi mengirimkan kopi dari rumah
sangrai Common Grounds Coffee Roastery dan Monomania Coffee Roastery. Common
Grounds Coffee Roastery berdiri tahun 2014 di Jakarta dan Monomania Coffee
Roastery tahun 2016 di Gedung Serpong, Banten, kedua Roastery ini mmemiliki
hasrat yang sama untuk menghadirkan kopi terbaik di meja anda.
Untuk paket penutup tahun 2019 ini Gordi
mengirimkan kopi dari daerah Kirinyaga, Kenya dengan rumah sangrai Common
Grounds dan Bondowoso, Jawa Timur, dari rumah sangrai Monomania. Resep seduh
masih sama dengan bulan kemarin, sama-sama menggunakan V60 dengan perbedaan
rasio, rasa yang dihasilkan juga bervariasi untuk kopi dari Kenya lebih terasa
asamnya dan untuk kopi dari Jawa timur ada beberapa teman yang mendapatkan rasa
pisang di dalam seduhannya. Untuk bulan ini kami mencoba menyeduh dengan
menggunakan Aeropress dengan menurunkan rasio seduh yang direkomendasikan Gordi
satu angka dan rasa yang dihasilkan juga bervariasi.
Begitulah
tulisan yang tidak bermanfaat ini, semoga anda tidak ingin membaca tulisan
selanjutnya. Saya akhiri tulisan ini dengan cara di upload dan tidak akan saya
baca di kemudian hari, Wasallam.
Komentar
Posting Komentar